Gedung Baru DPR di Bawah Rp 1 T

JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana pembangunan gedung baru DPR yang ditunda hingga tahun 2011 ini ditargetkan bisa dilakukan dengan anggaran di bawah Rp1 triliun. Sebelumnya, rencana yang menuai kontroversi ini dianggarkan memakan dana hingga Rp1,8 triliun yang akhirnya turun Rp1,3 triliun.

Ketua DPR sekaligus Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) Marzuki Alie mengungkapkan, pihaknya meminta Tim Teknis Pembangunan Gedung DPR untuk menghitung ulang sehingga bisa menekan hingga di bawah Rp 1 triliun.

"Dulu Rp 1,8 triliun sudah turun Rp 1,3 triliun, komplet dengan IT dan mebel. Saya yakin bisa di bawah Rp 1 triliun. Saya minta cek lagi, mebel ada yang masih bisa digunakan. Pokoknya saya minta tim teknis agar diusahakan bisa dihemat lagi dari Rp 1,3 triliun," ujar Marzuki, di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (7/1/2011).

Mengenai kapan waktu pembangunan, ia meminta agar ditanyakan ke Kesekjenan DPR. "Tanya sekjen kapan mau dimulai. Bukan urusan kami," ujarnya.

Berdasarkan kesepakatan BURT setelah mendengar dan meminta persetujuan seluruh fraksi, pembangunan gedung yang seharusnya dimulai Oktober 2010 lalu ditunda hingga 2011. Marzuki menekankan, tidak ada penolakan dari fraksi-fraksi terhadap rencana tersebut.

"Saya sampaikan kalau ada satu fraksi yang tidak setuju pembangunan gedung, maka pembangunan dibatalkan. Jawaban fraksi, tidak ada satu pun yang menolak. Pembangunan gedung diperlukan," kata politisi Partai Demokrat ini.

Pembangunan gedung, ditegaskan Marzuki, diperlukan untuk mengantisipasi perkembangan keperluan dari lembaga DPR. Para anggota DPR yang menyuarakan penolakan atas rencana tersebut diminta Marzuki untuk berkomunikasi dengan pimpinan fraksi yang telah menyetujuinya.

"Saya tidak mau rencana ini jadi alat politik bagi partai yang ingin menari di atas isu yang memojokkan DPR," ujarnya.

Medio September 2010, rencana pembangunan gedung DPR menuai kontroversi. Kritik keras dilayangkan atas rencana yang menghabiskan dana triliunan rupiah. Berbagai fasilitas mewah dikabarkan akan melengkapi gedung setinggi 36 lantai tersebut.

kayanya di qorup tuhh

buat gedung dpr aja udah menghabiskan dana Rp 1T walaupun kurang, kalo kita liat kebawah, masih banyak masyarakat yang butuh sekolah kan?, memang harus yang LUX buat dpr ya??